Stop Judi Online, Sony & Tencent Sempat Bahas Proyek The Last of Us, Tapi Gagal Terwujud

Sony & Tencent Sempat Bahas Proyek The Last of Us, Tapi Gagal Terwujud

Stop Judi Online! Terungkap: Sony & Tencent pernah bahas proyek The Last of Us, tapi gagal! Gunakan uang Anda untuk game legal, bukan taruhan yang tidak jelas.

Latar Belakang Kasus

Perseteruan antara Sony Interactive Entertainment dan Tencent beberapa waktu belakangan ini tidak hanya berkutat pada klaim

pelanggaran IP terkait game Light of Motiram, tapi juga mengungkap potensi kolaborasi yang nyaris terjadi antara kedua raksasa

tersebut untuk proyek The Last of Us. Informasi ini muncul dari dokumen pengadilan (court filing) Sony dalam gugatan terhadap Tencent.

Proyek yang dimaksud adalah usaha untuk mengembangkan adaptasi mobile atau suatu bentuk kolaborasi berdasarkan IP The Last of Us.

Namun, meskipun sudah ada pertemuan dan presentasi, pada akhirnya proyek tersebut tidak berjalan.

Kronologi Pembicaraan

Dari dokumen-dokumen dan kesaksian Olivier Courtemanche (Kepala Divisi Mobile PlayStation Studios), dipaparkan kronologi sebagai berikut:

  1. Awal Proposal untuk Horizon (“Project Z”)
    Pada awal 2024, Tencent melalui Aurora Studios sempat menawarkan proposal kerjasama terkait Horizon kepada Sony. Nama proyek ini adalah “Project Z”.
    Sony menolak proposal tersebut secara resmi lewat email pada 8 April 2024.

  2. Upaya Negosiasi Ulang
    Pada Mei 2024, Tencent mencoba kembali bernegosiasi, namun tetap terkait Horizon, menyatakan bahwa tim
    Aurora sangat bersemangat dengan IP Horizon dan merasa sudah mengembangkan keahlian yang relevan lewat Project Z.

  3. Pergeseran ke The Last of Us
    Kemudian pada Juli 2024, Sony melakukan perjalanan ke Shenzhen, China, bertemu dengan Tencent dan
    Aurora Studios dengan pemahaman bahwa diskusi akan meliputi peluang kerjasama untuk The Last of Us.

    Namun, saat presentasi oleh Aurora, muncul slide-slide yang kembali mencerminkan gaya Horizon
    (karakter perempuan berpakaian suku + armour/logam + hewan robotik/hybrid robot-binatang),
    dan diduga menggunakan aset dari Light of Motiram. Ini yang membuat Sony kebingungan dan menyebut
    bahwa presentasi tersebut tidak sesuai dengan yang dijanjikan sebagai diskusi tentang The Last of Us.

  4. Gagal Terwujudnya Proyek
    Setelah pertemuan tersebut, komunikasi dan negosiasi tampaknya kandas. Tidak ada rincian lebih lanjut tentang
    proyek The Last of Us yang disetujui atau masuk tahap produksi. Tencent kemudian melanjutkan atau fokus pada
    Light of Motiram, yang menjadi pusat perselisihan karena kemiripannya dengan Horizon.

Kenapa Gagal?

Berdasarkan informasi yang tersedia:

  • Kesalahpahaman Ekspektasi: Sony mendatangi pertemuan dengan ekspektasi bahwa akan membahas The Last of Us,
    tapi yang ditampilkan Aurora di beberapa materi/presentation slide kembali ke tema dan estetika Horizon/Project Z.

  • Reaksi Negatif terhadap Horizon-like Assets: Sony sudah menolak Project Z/Horizon pitch. Ketika materi presentasi
    yang menyerupai Horizon muncul kembali, hal ini memicu keraguan dan kekhawatiran bahwa konsep yang ditawarkan bukanlah
    sesuatu yang orisinal atau sesuai dengan lisensi IP yang diinginkan.

  • Perlindungan IP: Sony sangat menjaga IP -nya, terutama The Last of Us, sebagai salah satu franchise paling prestisius mereka.
    Memberikan lisensi kepada pihak ketiga atau studio eksternal merupakan keputusan yang besar, dan tampaknya Sony memilih berhati-hati.

Implikasi dan Reaksi Publik

  • Polemik Light of Motiram: Karena presentasi yang membingungkan dan penggunaan aset yang menyerupai Horizon,
    Sony kemudian menggugat Tencent atas game Light of Motiram, menuduhnya sebagai klon Horizon. Kasus ini memperjelas
    betapa sensitifnya soal kekayaan intelektual dalam industri game.

  • Minat terhadap Versi Mobile dari The Last of Us: Meski proyek tidak terealisasi, kabar bahwa Sony bahkan mempertimbangkan
    adaptasi mobile dari The Last of Us membuka diskusi di komunitas tentang masa depan franchise tersebut, apakah akan lebih banyak
    spin-off, adaptasi, atau model baru seperti game mobile.

  • Ekspektasi Fans: Banyak fans merasa penasaran dan sedikit khawatir. Adaptasi IP besar seperti The Last of Us sering kali menimbulkan
    harapan tinggi — namun jika tidak dieksekusi dengan baik atau dengan lisensi yang jelas, bisa menimbulkan kontroversi.

Sony dan Tencent pernah mendekati kemungkinan kolaborasi untuk membawa The Last of Us ke platform baru (terutama mobile),

melalui Aurora Studios. Namun kesalahpahaman mengenai penggunaan aset, ekspektasi yang berbeda, dan kekhawatiran atas originalitas

serta kontrol atas IP membuat proyek tersebut gagal sebelum benar-benar berjalan.

Meskipun demikian, fakta bahwa Sony membuka diskusi tentang hal tersebut menunjukkan bahwa mereka menganggap The Last of Us

sebagai aset yang berpotensi dieksplorasi lebih jauh — tetapi selalu dengan kontrol kreatif dan legal yang ketat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *